Sinergi Kemendes PDT dan KKP: Kolaborasi Kuat Sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Aqeela Inara
Pertemuan puncak antara Mendes PDT Yandri Susanto dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono membahas langkah konkret sinergi untuk program pemberdayaan desa pesisir dan ketahanan pangan.

Jakarta - Pemerintah memperkuat langkah kolaboratif dalam membangun ekonomi masyarakat pesisir. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyatakan kesiapan penuh kementeriannya untuk berkolaborasi menyukseskan program Kampung Nelayan Merah Putih dan Desa Tematik milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di kantor KKP, Senin (8/12/2025).

Dalam pertemuan itu, Yandri Susanto menyebut bahwa Kemendes PDT dan KKP ibarat "dua sisi mata uang" yang harus bersinergi. Kolaborasi ini dinilai penting sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa pesisir Indonesia, yang sering kali menghadapi tantangan ekonomi dan akses pembangunan. Menurut Yandri, sumber kemiskinan di desa bukan karena ketidakmauan, tetapi seringkali karena kurangnya jalan keluar dan program pemberdayaan yang tepat.

Program prioritas KKP, Kampung Nelayan Merah Putih, dirancang untuk mentransformasi desa pesisir dan kampung budidaya tradisional menjadi kawasan yang produktif dan modern. Program ini sejalan dengan salah satu dari 12 aksi prioritas "Bangun Desa Bangun Indonesia" yang diusung Kemendes PDT, yaitu program Desa Tematik. Yandri mencontohkan, desa tematik seperti desa ikan nila, lele, atau ikan mas memiliki irisan yang sangat erat dengan bidang kerja KKP.

Untuk memastikan keselarasan program, kedua kementerian telah melakukan langkah formal dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebelumnya. MoU ini menjadi landasan hukum untuk mewujudkan sinergi dalam membangun desa dan daerah tertinggal sebagai penopang ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa-desa yang bersinggungan dengan sektor kelautan dan perikanan.

Implementasi di lapangan menunjukkan bahwa program Kampung Nelayan Merah Putih akan terintegrasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Koperasi ini akan berperan sebagai badan usaha yang mengelola seluruh aktivitas ekonomi di kampung nelayan, dari penyediaan sarana produksi, pemasaran, hingga layanan keuangan. Hingga Juli 2025, telah terbentuk 80.081 Kopdeskel Merah Putih di seluruh Indonesia, dengan 108 di antaranya sebagai desa percontohan.

Progres pembangunan fisik Kampung Nelayan Merah Putih juga terus berjalan. Menteri Trenggono melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa hingga akhir November 2025, progres pembangunannya telah mencapai 45 persen. Program ini menargetkan pembangunan 1.100 kampung nelayan secara keseluruhan, dengan tahap awal 100 kampung pada tahun 2025. Beberapa daerah seperti Belitung Timur, Kalimantan Tengah, dan Kota Pariaman telah terpilih atau mengajukan diri sebagai lokasi pembangunan.

Dengan sinergi yang kuat antara Kemendes PDT dan KKP, diharapkan transformasi ekonomi di desa pesisir dapat terwujud secara lebih menyeluruh. Kolaborasi ini tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui koperasi dan menyelaraskannya dengan program pembangunan desa yang lebih luas. Tujuannya tunggal: meningkatkan kesejahteraan nelayan, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa.

(Aqeela Inara)

Baca Juga: Komitmen PT Vale Dalam Pengembangan SDM Dan Kesehatan Masyarakat Luwu Timur
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.