Gambar: ANTARA/HO-Kemenparekraf

Konferensi Pariwisata Berkualitas Indonesia Bertujuan Untuk Memperkuat Sektor Pariwisata Yang Berkualitas

Sabtu, 24 Agu 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Konferensi Pariwisata Berkualitas Indonesia yang pertama. Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Konferensi yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada 29-30 Agustus 2024 ini menjadi salah satu inisiatif penting dalam mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Tanah Air.

"Saat ini adalah waktu yang sangat tepat, karena saya dan Bapak Menko (Maritim dan Investasi) berkomitmen untuk menerapkan pariwisata berkualitas yang lebih transformatif di berbagai destinasi," ungkap Sandiaga di Jakarta pada hari Rabu.

Ia juga menambahkan bahwa konferensi ini mengusung tema “Membangun Pengalaman Pariwisata Berkualitas Melalui Praktik Berkelanjutan dan Inovasi Kolaboratif” dan merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Lembaga Penjamin Simpanan, Bank Indonesia, serta Forum Ekonomi Dunia.

Acara ini akan dihadiri oleh 300 peserta yang berasal dari berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata, akademisi, industri pariwisata, serta organisasi internasional. Diharapkan, acara ini dapat memperkuat pemikiran mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan Travel Tourism Development Index (TTDI) Indonesia.

"Dengan adanya keterlibatan World Economic Forum dalam acara ini, kami ingin menekankan bahwa peningkatan TTDI memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Strategis Kemenparekraf, Indra Ni Tua, menambahkan bahwa peningkatan peringkat TTDI Indonesia dari posisi 32 ke 22 di tingkat dunia diyakini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

"Ketika membahas kualitas, kita harus mengukurnya dari perspektif evaluasi, bukan hanya dari output, tetapi juga melalui dampak yang dihasilkan. Ini mencakup pengaruh terhadap lingkungan, daya saing industri, serta dampaknya terhadap ekonomi dan budaya," jelas Indra.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo Manuhutu, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari ASEAN Tourism Agreement Tahun 2002 yang berfokus pada pariwisata berkualitas.

"Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta di negara-negara ASEAN," tutup Odo.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.