Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengungkapkan bahwa inisiatif penanaman pohon buah oleh PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pangkalbalam di Danau Wisata Pading sangat berkontribusi terhadap upaya pemerintah daerah dalam menjadikan lokasi bekas tambang tersebut sebagai destinasi wisata internasional.
"Danau ini adalah satu-satunya objek wisata bekas tambang yang paling indah di Kepulauan Babel, dengan pemandangan bukit-bukit tinggi yang menambah keindahan alamnya," ujar Kepala DLH Kepulauan Babel yang diwakili oleh Hasanuddin saat acara penanaman 700 pohon buah oleh PT Pelindo Pangkalbalam di Danau Wisata Pading, pada hari Kamis.
Ia menambahkan bahwa penanaman 700 pohon buah seperti durian, mangga, mentoa, cempedak, dan jenis lainnya yang diprakarsai oleh PT Pelindo Regional 2 Pangkalbalam di Danau Wisata Pading, yang merupakan lokasi bekas penambangan bijih timah, tidak hanya berfungsi untuk menghijaukan area wisata ini, tetapi juga berpotensi meningkatkan jumlah pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri ke daerah tersebut.
Danau-danau yang merupakan bekas tambang di wilayah Babel sangatlah banyak, namun hanya Danau Pading yang menawarkan keindahan eksotis untuk dinikmati, karena di belakang danau ini terdapat bukit-bukit hijau, ungkapnya.
Ia berharap bahwa kegiatan penanaman pohon buah ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ke Danau Pading, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.
"Wisatawan tidak hanya akan menikmati keindahan alam, tetapi juga dapat berwisata buah di danau ini di masa mendatang," tambahnya.
Ketua Pokdarwis Desa Perlang Sariwijaya menyatakan bahwa penanaman pohon buah yang dilakukan oleh PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pangkalbalam sangat mendukung pengelolaan pariwisata, khususnya di Danau Pading.
"Danau Pading memiliki luas 24 hektare dan dikelilingi oleh bukit-bukit dengan ketinggian 677 MDPL, yang semakin mempercantik danau ini yang memiliki air yang jernih dan bersih, karena aliran airnya berasal dari bukit dengan ketinggian 6,9, sehingga layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat," tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun ini, telah ribuan wisatawan, baik lokal maupun internasional, yang mengunjungi Danau Wisata Pading untuk menikmati keindahan tempat wisata yang merupakan bekas tambang tersebut.
"Telah banyak wisatawan asing dari berbagai negara, termasuk Jepang, Prancis, Jerman, Belanda, dan Korea Selatan, yang datang ke Danau Pading ini. Sebagian besar dari mereka memilih untuk menginap agar dapat menikmati keindahan alam danau ini lebih lama," tambahnya.