ANTARA/HO-Pemkot Semarang

Wali Kota Semarang Merencanakan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang) Yang Difokuskan Pada Sektor Pariwisata

, 13 Apr 2025

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengusulkan diadakannya musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang khusus membahas sektor pariwisata sebagai langkah untuk mengembangkan industri pariwisata secara lebih menyeluruh.

"Jika kita sudah mengadakan musrenbang untuk pembangunan, mengapa tidak juga untuk pariwisata? Kami akan menjadwalkan rapat kerja dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan desa wisata untuk merumuskan agenda yang relevan di Kota Semarang," ujarnya di Semarang, pada hari Minggu.

Ia menambahkan bahwa musrenbang pariwisata bertujuan untuk merancang pengembangan desa-desa wisata secara khusus dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya mengadakan rapat kerja antara Pemerintah Kota Semarang, kepala desa wisata, dan ketua pokdarwis untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2026, terutama dalam sektor pariwisata.

Semarang, menurutnya, memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi pariwisata, seperti yang terlihat di Goa Kreo, Gunungpati, yang memiliki tradisi unik bernama Kirab Sesaji Rewanda.

"Goa Kreo adalah permata yang belum tergali. Jika kita mengembangkan potensi ini, ia akan bersinar dan menarik perhatian. Kami sudah mempersiapkan tempat terbuka (amfiteater) dan pernah mengadakan orkestra di sana," tambahnya.

Namun, ia juga menekankan perlunya perbaikan akses jalan menuju Goa Kreo dan telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum serta Disperkim untuk memberikan perhatian dan segera mengambil tindakan.

Kami akan memperluas jembatan dan meningkatkan akses jalan masuk agar amfiteater dapat lebih diperhatikan. Tanpa dukungan fasilitas yang memadai, tentu akan menyulitkan para seniman yang ingin menggunakan tempat tersebut, ungkapnya.

Kirab Sesaji Rewanda adalah acara tahunan yang berfungsi sebagai ruang refleksi untuk mengingatkan kita akan pentingnya harmoni antara manusia dan alam, termasuk keberadaan monyet yang telah lama mendiami kawasan Goa Kreo.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa kegiatan budaya tahunan, seperti Sesaji Rewanda, bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan juga sebagai ungkapan rasa syukur, pelestarian sejarah, dan pengingat akan hubungan antara manusia dan lingkungan.

Agustina juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk terus menjaga warisan budaya ini dengan menyajikannya dalam bentuk yang lebih meriah, serta melibatkan lebih banyak kelompok sadar wisata dan masyarakat setempat.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.