ANTARA/Adwit Pramono

ICPI Menekankan Betapa Pentingnya Pemahaman Tentang Pariwisata Yang Berbasis Komunitas

Rabu, 28 Mei 2025

Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) menekankan pentingnya bagi Pemerintah Indonesia untuk memahami dasar pariwisata yang berbasis komunitas, agar dapat membuka peluang yang menguntungkan melalui kerja sama dengan Pemerintah China di sektor pariwisata.

"Kita akan mampu memanfaatkan peluang tersebut jika Kementerian Pariwisata memahami dasar pariwisata yang berfokus pada komunitas, serta menyadari adanya pergeseran paradigma pariwisata global dari volume ke nilai," ujar Ketua Umum ICPI Azril Azhari saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Azril menjelaskan bahwa terdapat beberapa peluang jangka pendek yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia, yaitu pengembangan destinasi dan kegiatan (event) yang sangat sesuai dengan perilaku pengunjung (visitor behavior) dari wisatawan asal China dan negara ketiga.

Peluang selanjutnya adalah kemungkinan adanya kebijakan bebas visa secara resiprokal antara negara China dan negara ketiga.

Ia juga menyarankan agar pemerintah memperhatikan beberapa indikator penting untuk memperbesar peluang tersebut. Pemerintah perlu memahami adanya pergeseran paradigma dalam pariwisata, dari yang sebelumnya menekankan pada jumlah menjadi nilai.

Hal ini dapat mempengaruhi wisatawan, terutama yang berasal dari China, untuk tinggal lebih lama di Indonesia, terkait dengan besarnya dana yang mereka keluarkan.

Pemerintah, lanjutnya, juga disarankan untuk mengembangkan akses pasar dan industri pariwisata secara bilateral, saling bertukar informasi, serta memperhatikan dampak pengganda, dampak tidak langsung, dan dampak ikutan lainnya dari kerja sama tersebut.

Hal lain yang disampaikan oleh Azril adalah mengenai pendirian kantor perjalanan resmi di setiap negara. Ia berpendapat bahwa ini adalah metode yang efektif untuk meningkatkan promosi pariwisata serta memperkuat kemampuan para pemandu wisata, terutama dalam hal keterampilan bahasa asing.

Namun demikian, Azril mengingatkan bahwa pemerintah harus menyadari adanya dampak yang perlu diperhatikan ketika kedua pihak ingin bekerja sama dalam menarik wisatawan dari negara ketiga. Contohnya, kemampuan pelaku usaha dan pemandu wisata dalam memahami bahasa negara ketiga yang mungkin masih terbatas, serta keterampilan pemandu wisata dalam memberikan layanan.

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemberian visa kunjungan harus diperketat sebagai langkah pengawasan terhadap wisatawan. Ia menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memastikan bahwa visa yang digunakan oleh wisatawan saat berkunjung bukanlah visa kerja.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.