©google/tfamanasek

Industri Pariwisata Dalam Negeri Mengalami Kebangkitan! Jumlah Wisatawan Lokal Meningkat Pesat Pada Kuartal Pertama 2025

Rabu, 04 Jun 2025

Industri pariwisata domestik Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat positif pada kuartal pertama tahun 2025. Menurut data resmi dari Kementerian Pariwisata, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 12,71 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Lonjakan ini menandakan kebangkitan sektor pariwisata dalam negeri yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi dan memberikan harapan baru bagi pemulihan ekonomi nasional.

Fenomena ini tentunya merupakan kabar baik bagi para pelaku industri pariwisata, mulai dari pengelola destinasi wisata, pelaku usaha pariwisata, hingga masyarakat yang bergantung pada sektor ini sebagai sumber penghidupan. Meningkatnya minat wisatawan lokal tidak hanya mencerminkan antusiasme masyarakat untuk menikmati keindahan Nusantara, tetapi juga menjadi bukti keberhasilan berbagai strategi pemerintah dalam memulihkan dan mengembangkan pariwisata domestik.

Selain itu, peningkatan jumlah wisatawan domestik juga memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi kreatif serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki peran penting dalam mendukung pengalaman wisatawan saat berkunjung. Artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai data perjalanan wisatawan domestik serta berbagai langkah strategis yang diambil pemerintah untuk mendorong kebangkitan pariwisata nasional.

Lonjakan Perjalanan Wisatawan Nusantara: Data dan Fakta

Data resmi dari Kementerian Pariwisata mencatat bahwa selama kuartal pertama tahun 2025, perjalanan wisatawan Nusantara mencapai total 282,41 juta perjalanan, meningkat sebesar 12,71 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2024. Bahkan, pada bulan Maret 2025 saja, tercatat sebanyak 88,91 juta perjalanan wisatawan domestik, naik 12,61 persen dari Maret 2024.

Peningkatan ini menjadi indikator yang kuat bahwa masyarakat Indonesia mulai kembali aktif melakukan perjalanan wisata di dalam negeri. Fenomena ini juga menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan destinasi wisata di masa pasca pandemi. Meskipun minat perjalanan ke luar negeri juga mengalami kenaikan sebesar 6,55 persen secara kumulatif selama kuartal pertama 2025, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wisatawan domestik.

Namun, angka perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri pada bulan Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 15,92 persen dibandingkan Maret 2024, yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih memilih untuk berwisata di dalam negeri. Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada kuartal pertama 2025 mencapai 2,74 juta perjalanan atau meningkat 7,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka kunjungan internasional pada Maret 2025 mengalami penurunan kecil sebesar 2,18 persen.

Peningkatan signifikan perjalanan wisatawan domestik ini menunjukkan peran strategis pariwisata dalam menggerakkan roda ekonomi nasional, khususnya di daerah-daerah wisata yang selama ini bergantung pada kunjungan wisatawan lokal.

Strategi Pemerintah untuk Mendorong Kebangkitan Pariwisata Domestik

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata terus berupaya melakukan berbagai langkah strategis untuk memperkuat sektor pariwisata nasional. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan promosi destinasi wisata di luar Pulau Jawa, agar potensi pariwisata di daerah lain dapat berkembang lebih baik dan menarik lebih banyak wisatawan.

Upaya ini sejalan dengan pengembangan paket wisata yang disesuaikan dengan preferensi pasar, sehingga mampu menarik minat berbagai kalangan wisatawan domestik. Selain itu, pemerintah juga menggalakkan Gerakan Wisata Bersih sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan dan kebersihan di destinasi wisata. Gerakan ini telah dilaksanakan di delapan destinasi wisata di lima provinsi dengan partisipasi lebih dari 5.600 peserta, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 18,1 ton sampah.

Kementerian Pariwisata juga bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dalam mengembangkan usaha pariwisata berbasis masyarakat, khususnya di desa wisata. Proyek percontohan Koperasi Merah Putih yang diterapkan di 17 desa wisata menjadi proyek percontohan untuk memperluas cakupan ke ratusan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya mendorong peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar destinasi agar dapat berperan aktif dalam pengelolaan dan pengembangan wisata.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Ia menyatakan, “Kolaborasi yang erat, sinergi lintas sektor, dan komitmen bersama sangat diperlukan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.”



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.