Dok/Ist

Perusahaan Jasa Pertambangan Memusatkan Perhatian Pada Pemeliharaan Kinerja Di Semester II-2024

Jumat, 20 Sep 2024

Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor jasa pertambangan berupaya untuk mempertahankan kinerja operasional mereka pada semester kedua tahun 2024. 

Direktur PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), Hendy Narindra Dewantoro, menyatakan bahwa kinerja jasa tambang pada kuartal kedua tahun 2024 tercatat sebesar 3,7 juta MT, mengalami penurunan kecil dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2023 yang mencapai 4,1 juta MT. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya produksi batubara dari para pengguna atau klien serta penurunan tren harga batubara.

Perusahaan melaksanakan berbagai langkah efisiensi biaya dan melakukan ekspansi usaha dengan mengajukan konsesi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) untuk dapat melayani sektor-sektor lain selain batubara, ujar Hendy kepada Kontan, Kamis (19/9). 

Hendy menjelaskan bahwa langkah ini diambil oleh perusahaan untuk mengoptimalkan peluang bisnis yang tersedia. TEBE juga terus mengevaluasi kemungkinan diversifikasi usaha lainnya. 

Sebagai informasi, pada semester I 2024, TEBE mencatatkan laba bersih sebesar Rp 42,7 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 63,55% year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai Rp 117,3 miliar.

Pada saat yang sama, pendapatan TEBE tercatat sebesar Rp 223,73 miliar, mengalami penurunan sebesar 27,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 309,68 miliar.

Hendy menyatakan bahwa untuk tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 495 miliar dan laba bersih sebesar Rp 183 miliar. Kontan melaporkan bahwa TEBE menargetkan volume pengangkutan sebesar 9,5 juta ton untuk tahun ini.

Sementara itu, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) menargetkan laba bersih sebesar US$ 18,4 juta pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir, menjelaskan bahwa seiring dengan penetapan target tersebut, kinerja pendapatan diharapkan tetap positif pada tahun 2024.

"Target pendapatan adalah US$ 178 juta dan target laba bersih adalah US$ 18,4 juta," kata Ahmad kepada Kontan pada hari Kamis (19/9).

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, perusahaan jasa tambang ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 134,18 juta dan laba bersih sebesar US$ 18,48 juta.

Hingga semester pertama tahun 2024, MYOH telah mencatatkan pendapatan sebesar US$ 84,36 juta, meningkat 40,06% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 60,23 juta.

Sementara itu, total beban pokok pendapatan dan penjualan MYOH mencapai US$ 67,09 juta, mengalami peningkatan sebesar 30,86% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga akhir semester I 2024, MYOH mencatatkan kerugian akibat selisih kurs sebesar US$ 3,19 juta, yang berlawanan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar US$ 1,8 juta.

Selanjutnya, laba sebelum pajak penghasilan pada semester I 2024 tercatat sebesar US$ 8,23 juta, mengalami penurunan sebesar 14,63% dibandingkan tahun lalu, di mana laba sebelum pajak penghasilan pada semester I 2023 mencapai US$ 9,64 juta.

Sebagai hasilnya, laba bersih MYOH pada semester I 2024 mengalami penurunan sebesar 34,76% dibandingkan tahun sebelumnya, dari US$ 8,28 juta menjadi US$ 5,4 juta.

"Pendapatan mengalami peningkatan berkat volume overburden (OB) yang lebih tinggi serta dampak dari akuisisi PT Transkon Jaya Tbk," ungkap Zaki.

Zaki menginformasikan bahwa dalam enam bulan pertama tahun ini, MYOH berhasil mencapai volume overburden (OB) sebesar 16,5 juta bank cubic meter (bcm), dengan produksi batubara mencapai 2,9 juta ton dan pengangkutan batubara sebanyak 10,9 juta ton. 

Untuk tahun ini, MYOH menargetkan pengangkatan OB sebesar 30,7 juta bcm, produksi batubara sebesar 5,4 juta ton, dan pengangkutan batubara sebesar 23,5 juta ton.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR), Sara K. Loebis, menyatakan bahwa UNTR melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara, menargetkan produksi batubara hingga 145 juta ton dan volume pengangkatan overburden (OB) sebesar 1,2 miliar bank cubic meter (bcm). 

"Proyeksi hingga akhir tahun untuk produksi batubara berkisar antara 144 juta hingga 145 juta ton, dan volume OB removal diperkirakan sekitar 1,1 miliar bcm hingga 1,2 miliar bcm," ungkap Sara kepada Kontan pada hari Kamis (19/9).

Sara juga menambahkan bahwa hingga Juli 2024, PAMA telah mencatatkan volume produksi batubara sebesar 83,7 juta ton dan volume OB removal mencapai 699,1 juta bcm.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.