PT Pertamina (Persero) berhasil menempati peringkat ketiga terbaik dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara (SEA) tahun 2024. Prestasi ini menunjukkan bahwa Pertamina terus berkembang dan diakui secara global dan regional. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, pencapaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang efektif dan inovasi yang dilakukan perusahaan.
Namun, situasi yang berbeda terjadi pada perusahaan-perusahaan Asia Tenggara lainnya yang terpapar oleh dinamika global. Banyak dari mereka mengalami penurunan pendapatan akibat konflik geopolitik dan ketidakpastian pasar.
Di sisi lain, lima perusahaan terbesar di Asia Tenggara, termasuk Pertamina, meskipun mengalami penurunan pendapatan, masih berhasil mencatatkan pendapatan terbesar dibandingkan dengan perusahaan sejenis di wilayah tersebut.
Fadjar menyatakan bahwa kinerja Pertamina pada tahun 2023 tetap positif. Laba bersih perusahaan meningkat hingga 17 persen pada akhir tahun 2023, dengan total laba mencapai 4,77 miliar dolar AS atau sekitar Rp72,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.255 per dolar AS).
EBITDA perusahaan mencapai 14,36 miliar dolar AS, sedangkan pendapatan konsolidasian tahun 2023 mencapai 75,79 miliar dolar AS.
Pertumbuhan kinerja ini, menurut Fadjar, juga tercermin dari peringkat investasi yang diberikan oleh berbagai lembaga pemeringkat internasional yang menilai Pertamina sebagai perusahaan yang layak untuk diinvestasikan.
Fadjar juga menyatakan bahwa kinerja operasional Pertamina semakin efisien di semua divisi, baik holding maupun subholding, melalui program optimasi biaya yang memberikan kontribusi sebesar 1,1 miliar dolar AS. Secara keseluruhan, kinerja di semua subholding juga mengalami peningkatan.
Fadjar juga menegaskan, "Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, Pertamina akan terus berkembang menjadi perusahaan nasional yang terkemuka dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia."