Harga batu bara kembali jatuh di bawah US$100 per ton. Penurunan ini disebabkan oleh lonjakan produksi batu bara yang signifikan di India baru-baru ini.
Menurut laporan dari Refinitiv, pada 24 Maret 2025, harga batu bara tercatat sebesar US$99,6 per ton, mengalami penurunan sebesar 1,34% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada 21 Maret 2025 yang mencapai US$100,95 per ton.
Ini merupakan posisi terendah sejak 28 Februari 2025, atau hampir sebulan terakhir.
Harga di kisaran US$99 atau di bawah US$100 hampir tidak pernah terjadi sejak masa pandemi Covid-19. Terakhir kali harga batu bara berada di kisaran US$90-an adalah pada Mei 2021, ketika dunia masih berjuang melawan pandemi tersebut.
Sejak Mei 2021, atau hampir empat tahun yang lalu, harga batu bara selalu berada di atas US$100. Hanya dua kali harga batu bara turun di bawah US$100, yaitu pada 28 Februari 2025 dan kemarin.
Menurut informasi dari asian-power.com, produksi batu bara di India telah mencapai satu miliar ton (BT) pada tanggal 20 Maret, yang merupakan 11 hari lebih cepat dibandingkan dengan total produksi tahun lalu yang mencapai 997,83 juta ton (MT), berdasarkan laporan dari Kementerian Batubara India.
Peningkatan ini didorong oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan batu bara, perusahaan swasta, serta dukungan dari sekitar 500.000 pekerja tambang yang bekerja di lebih dari 350 lokasi tambang batu bara.
Pemerintah menyatakan bahwa batu bara berkontribusi sebesar 55% terhadap bauran energi di India, dengan 74% dari total listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Reformasi yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk perubahan pada Undang-Undang Pertambangan dan Mineral (Pembangunan dan Regulasi) serta lelang batu bara untuk sektor swasta, telah meningkatkan pasokan dalam negeri. Antara April dan Desember 2024, impor batu bara mengalami penurunan sebesar 8,4%, yang menghemat devisa sebesar US$5,43 miliar (?42.315,7 crore).
Pencapaian ini mendukung upaya India untuk mencapai kemandirian energi sesuai dengan visi Perdana Menteri Narendra Modi mengenai 'Atmanirbhar Bharat' dan memperkuat komitmennya terhadap keamanan energi jangka panjang.