Militer Amerika Serikat kembali memperkuat kehadirannya di kawasan Pasifik Barat dengan mengirimkan pesawat pengebom strategis B-52H Stratofortress ke Pangkalan Udara Andersen di Guam. Langkah ini menandai rotasi ketiga dalam tahun 2025 untuk misi Bomber Task Force (BTF) yang rutin dilakukan oleh Angkatan Udara AS sebagai bagian dari strategi penangkalan dan proyeksi kekuatan di Indo-Pasifik. Video yang dirilis oleh 2nd Bomb Wing, unit yang berbasis di Pangkalan Udara Barksdale, Louisiana, menunjukkan aktivitas perawatan dan inspeksi pascapenerbangan pada pesawat B-52H di Guam pada 22 Mei. Meskipun jumlah pesawat yang dikerahkan tidak disebutkan secara pasti, pengiriman ini dipastikan sebagai bagian dari upaya pelatihan bersama dengan sekutu dan mitra AS di berbagai wilayah komando tempur. Militer Amerika Serikat kembali memperkuat kehadirannya di kawasan Pasifik Barat dengan mengirimkan pesawat pengebom strategis B-52H Stratofortress ke Pangkalan Udara Andersen di Guam. Langkah ini menandai rotasi ketiga dalam tahun 2025 untuk misi Bomber Task Force (BTF) yang rutin dilakukan oleh Angkatan Udara AS sebagai bagian dari strategi penangkalan dan proyeksi kekuatan di Indo-Pasifik. Video yang dirilis oleh 2nd Bomb Wing, unit yang berbasis di Pangkalan Udara Barksdale, Louisiana, menunjukkan aktivitas perawatan dan inspeksi pascapenerbangan pada pesawat B-52H di Guam pada 22 Mei. Meskipun jumlah pesawat yang dikerahkan tidak disebutkan secara pasti, pengiriman ini dipastikan sebagai bagian dari upaya pelatihan bersama dengan sekutu dan mitra AS di berbagai wilayah komando tempur. Ini adalah kali ketiga dalam tahun ini pesawat pengebom strategis AS dikerahkan ke wilayah Pasifik Barat. Misi sebelumnya melibatkan empat pesawat B-1B Lancer yang dikerahkan ke Pangkalan Udara Misawa, Jepang, pada pertengahan April dan kembali ke AS pada tanggal 9 dan 12 Mei. Sementara itu, pengiriman pertama tahun ini berlangsung dari pertengahan Januari hingga awal Maret, ketika empat B-1B juga dikerahkan ke Andersen. Meskipun tidak membawa senjata nuklir, B-1B memiliki kapasitas untuk membawa hingga 75.000 pon persenjataan konvensional, dan sering digunakan untuk misi pengeboman presisi serta operasi penangkalan. Dalam pernyataan sebelumnya, Komando Serangan Global menyatakan bahwa kehadiran bomber AS di kawasan ini tidak hanya bertujuan untuk menunjukkan kekuatan, tetapi juga untuk "berkolaborasi dengan sekutu dan mitra demi mencegah agresi di Indo-Pasifik."
404
Kepala BGN: Program MBG Telah Melayani 4,97 Juta Penerima
Bank DKI Sekali Lagi Diberikan Kepercayaan Untuk Menyalurkan KJMU
Tok! Sidang Isbat Menetapkan Bahwa Idul Adha Akan Jatuh Pada Tanggal 6 Juni 2025