PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berusaha meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) setelah mengambil alih Blok Rokan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan eksplorasi yang berhasil menemukan sumber daya dan cadangan migas tambahan yang signifikan dari Blok Rokan. EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko menyatakan, PHR berkomitmen untuk melakukan eksplorasi yang intensif dan agresif, termasuk 11 sumur eksplorasi, 1.000 km2 seismik 3D, dan 5 studi geologi dan geofisika (G&G). Selama 3 tahun pertama setelah pengelolaan dialihkan, PHR telah berhasil menyelesaikan pemboran 7 sumur eksplorasi," ujar Andre. Sumur eksplorasi pertama, yaitu Sidingin North-1, berhasil menemukan tambahan sumber daya kontinjen sebesar 31,5 juta barel minyak. Selain itu, lanjut Andre, terdapat 2 sumur eksplorasi migas non konvensional (MNK) yaitu Gulamo dan Kelok DET. Kedua sumur tersebut merupakan sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah yang telah sukses secara operasional dan diharapkan akan memberikan tambahan sumber daya setelah kegiatan operasional dan evaluasi selesai dilaksanakan pengeboran. Kegiatan operasi pemboran 4 sumur eksplorasi lainnya adalah migas konvensional, yakni Pinang East, Mibasa, Sihangat dan Astrea masih berlangsung dan bahkan pada tahapan ini sudah menunjukkan hasil yang positif dan sedang menunggu uji kandungan lapisan maupun dilanjutkan ke tahapan produksi," jelasnya. "Pemboran eksplorasi Rokan sebetulnya telah dimulai tahun lalu (2023) dan hasil uji kandungan berupa aliran minyak 300 BOPD pada lapisan baru tight sand sumur Sidingin North-1, saat ini sedang proses penentuan status Eksplorasi bersama dengan sumur Pinang East-1," tambahnya. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengungkapkan bahwa kegiatan pemboran eksplorasi PHR merupakan implementasi dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) tahun 2021-2026 yang harus dilaksanakan. Blok Rokan, sebagai SDA non-renewable yang telah memberikan sumber minyak dan gas bagi bangsa selama hampir satu abad, masih memiliki potensi untuk terus diupayakan hasilnya. Sebagai operator yang diawasi oleh pemerintah melalui SKK Migas, kami memberikan apresiasi atas upaya nyata PHR dalam operasinya, baik dalam jumlah pengeboran di area yang sudah ada maupun area sumur-sumur eksplorasi baru yang berpotensi menjadi sumber cadangan minyak bumi dengan target yang berbeda dari lapisan sebelumnya. Rikky menjelaskan bahwa bagian lain dari KKP PHR yang telah disetujui adalah program Eksploitasi melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Dia berharap program EOR dapat membantu dalam mencapai target produksi nasional 1 Juta barel perhari tahun 2030 di Blok Rokan. Selain itu, PHR juga sedang melakukan evaluasi geologi dan geofisika bawah permukaan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang selama ini terlewat, terutama potensi target dangkal atau Low Quality Reservoir (LQR). Dengan penerapan konsep dan teknologi inovatif, penambahan cadangan minyak sebesar 70 juta barel berhasil terverifikasi atau sebesar 320 juta barel cadangan di tempat melalui penemuan struktur Mindal Emas.
404
Kasus Tambang Raja Ampat Harus Diselidiki Secara Menyeluruh
Gibran: Perkembangan Bangsa Tidak Lagi Bergantung Pada Pemilik Tambang!