Banda Aceh - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Komite Digital Indonesia (Komdigi) menargetkan pemulihan penuh jaringan telekomunikasi di wilayah Aceh yang mengalami gangguan dapat tercapai dalam pekan ini. Target tersebut dinyatakan setelah melakukan koordinasi intensif dengan para penyelenggara jaringan dan tim teknis di lapangan. Gangguan yang terjadi sebelumnya sempat memengaruhi layanan komunikasi seluler dan data di sejumlah daerah.
Upaya perbaikan infrastruktur telah dilakukan secara maraton oleh operator telekomunikasi dengan pemantauan langsung dari Komdigi. Fokus utama perbaikan berada pada titik-titik gangguan kritis, termasuk pada sektor jaringan transmisi backbone dan akses yang terdampak. Tim teknis dikerahkan secara maksimal dengan mempertimbangkan kondisi geografis wilayah Aceh yang beragam.
Sekretaris Komdigi, I Nyoman Adhiarna, menjelaskan bahwa progres perbaikan telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Ia menyebutkan bahwa pemulihan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pusat-pusat populasi dan wilayah strategis terlebih dahulu. Monitoring secara real-time terus dilakukan untuk memastikan stabilitas jaringan yang telah kembali beroperasi.
Gangguan jaringan telekomunikasi ini sebelumnya menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, baik dalam aktivitas komunikasi sehari-hari maupun transaksi digital. Sektor usaha, pendidikan, dan layanan publik juga merasakan dampaknya. Oleh karena itu, pemulihan yang cepat menjadi prioritas utama untuk meminimalisir gangguan terhadap aktivitas perekonomian dan sosial.
Komdigi juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan proses perbaikan berjalan lancar tanpa kendala administratif. Dukungan logistik dan keamanan untuk tim teknis di lapangan menjadi faktor pendukung penting dalam mempercepat pekerjaan. Sinergi antar pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memenuhi target waktu yang telah ditetapkan.
Meski optimistis, pihaknya mengakui bahwa tantangan teknis seperti akses menuju lokasi infrastruktur yang sulit dan faktor cuaca tetap menjadi perhatian. Namun, dengan persiapan yang matang dan sumber daya yang memadai, hambatan-hambatan tersebut diupayakan untuk dapat diatasi. Komunikasi transparan dengan masyarakat juga dijaga untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan perbaikan.
Kesigapan dalam menangani gangguan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan infrastruktur digital nasional. Kejadian di Aceh menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan kapasitas respons darurat dan sistem pemulihan bencana pada sektor telekomunikasi di masa mendatang.
Pemulihan total jaringan telekomunikasi diharapkan dapat mengembalikan normalitas layanan bagi seluruh masyarakat Aceh. Kemenkominfo melalui Komdigi akan terus mengawasi kualitas layanan pasca-perbaikan untuk memastikan jaringan beroperasi secara stabil dan andal, sebagaimana standar yang ditetapkan.